Pengikut

Jumat, 24 Juni 2011

Indonesia dalam Bencana  :

Negeri yang dikelilingi 129 gunung api, 79 diantaranya terhitung aktif sehingga indonesia menjadi langganan gempa.
Indonesia bahkan boleh jadi satu-satunya negara dengan gempa paling sering, dan konon gempa dahsyat pernah terjadi di indonesia dulu sekali yang kemudian mengubah segalanya.
tercatat sebagai contoh, di tahun 2004 yang lalu gempa 9,2 SR kemudian meluluh lantakkan wilayah Aceh hingga ke wilayah Thailand, Sumatera, Srilanka dan negara-negara lainnya yang memakan korban kurang ebih 250 ribu jiwa.
Dalam jangka waktu beberapa tahun saja para pakar gempa Indonesia mencatat lebih dari 2500 kali gempa di Indonesia ini, dan beberapa diantaranya adalah termasuk gempa besar dan mampu merusak.
Sehingga pada para ahli gempapun berkumpul di istana negara untuk meningkatkan kewaspadaan akan gempa bumi di Indonesia.
kemudian juga beredar abar yang g kalah fantastisnya bahwa, konon menurut para pakar Atlantis Brazil duluuu sekali Indonesia alias Nesos tidak lain adalah ATLANTIS – benua yang tenggelam karena gempa, gunung api, dan banjir besar.....

Berita Sulteng

Pohon Aren, Tanaman Keren di Zaman Modern
Aren, (Arenga Pinnata) adalah salah satu tanaman jenis palem yang dikenal oleh masyarakat lokal sebagai penghasil air nira yang bisa dijadikan gula merah. Kebanyakan orang lokal menyebutnya Enau, yang dalam bahasa latinnya dikenal dengan nama Arenga pinata. Tanaman ini ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia yang bersuhu lembab berkisar antara 27-28ÂșC. Pertumbuhan tanaman aren terbilang lama, karena membutuhkan waktu yang agak lama mulai dari semai sampai siap tanam, bahkan berproduksi. Namun begitu, perawatan aren tidaklah sulit dan mahal, karena hanya dengan suhu dan keadaan lingkungan yang baik dan sesuai, aren akan tumbuh dengan subur dan berproduksi dengan baik.Waktu yang baik untuk menanam aren adalah saat musim akhir kemarau memasuki musim penghujan, karena pada musim tersebut, suhu bisa dikatakan rendah. Aren bisa dikatakan siap panen pada usia ± 10-15 tahun. Pada usia itu aren biasanya berbunga dan siap untuk dipanen. Bunga yang muncul dari sela-sela pelepah daun menjuntai ke bawah siap diolah untuk siap dipanen niranya dan dijadikan minuman segar atau dibuat gula merah. Ditinjau dari fungsi dan kegunaannya, tanaman aren mulai dari bunga, buah dan bagian pohon lainnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan cara menyadap niranya kita bisa membuat minuman segar berupa saguer (kita kenal dengan tuak). Buahnya yang masih muda dapat diolah menjadi makanan kaleng (kolang-kaling). Sedangkan ijuk, lidi dan daunnya bisa digunakan untuk bahan material rumah tangga. Hasil sadapan, selain untuk tuak dan dibuat gula merah, sebagian masyarakat meyakini bisa dijadikan campuran obat tradisional. Sebagian penduduk di Kalimantan memanfaatkan batang aren untuk diolah menjadi sagu untuk makanan pokok mereka.Selanjutnya dengan teknologi yang cukup maju tanaman aren bisa menjadi bahan dasar penghasil bahan bakar berupa ethanol. Dengan dicanangkannya tanaman Aren sebagai salah satu tanaman yang masuk dalam program Nasional Pemerintahan RI untuk dikembangkan, setelah tanaman sawit dan tanaman Jarak Pagar, Lembaga Pengkajian Pembangunan Tapanuli Selatan (LP2TS) sebagai salah satu lembaga swadaya masyarakat, ikut mendukung sepenuhnya pencanangan pengembangan tanaman aren tersebut. Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya ujicoba budi daya aren seluas 4 ha serta melakukan pembibitan tanaman aren yang dikelola oleh LP2TS yang berlokasi di Desa Hutaraja Sipirok Tapanuli Selatan.Tujuan budidaya tanaman aren dimaksud adalah diharapkan dapat meningkatkan sumber pendapatan para petani dan kedepan LP2TS akan melaksanakan sosisalisasi kepada setiap petani aren untuk tidak menggunakan kayu bakar sebagai alat untuk mengolah dan memasak gula merah, tetapi akan mempergunakan mesin teknologi yang ramah lingkungan. Sebagaimana diketahui, banyaknya hutan-hutan yang gundul di daerah Sipirok khususnya, selain akibat tindakan pelaku illegal logging, hal itu juga diakibatkan oleh konsumsi kayu bakar yang digunakan oleh petani aren pada areal konservasi alam.Berdasarkan kunjungan yang dilakukan LP2TS ke daerah-daerah yang melakukan budi daya aren seperti Minahasa dan Lebak, Banten, proses penanaman aren di persemaian dimulai dengan pencarian biji dan bibit cabutan. Untuk pengolahan bibit dari biji aren dilakukan dengan cara yaitu kulit buah harus dibuang terlebih dahulu. Kemudian biji diambil dan dibersihkan, dilanjutkan dengan di bekam, atau dilembabkan. Pembekaman biasanya dilakukan dengan cara, biji aren yang sudah bersih dimasukkan kedalam kantung plastik yang kedap air dan udara sampai tumbuh kecambah. Untuk itu dibutuhkan waktu kira-kira satu bulan.

Setelah berkecambah, bibit siap dipindah ke dalam polibag. Media yang paling bagus untuk tanaman ini adalah top soil (tanah bagian atas yang gembur) dicampur dengan pupuk organik berupa kotoran ternak. Untuk perawatannya, cukup dengan penyiangan rumput di sekitar tanaman saja. Hama pada tumbuhan aren sangat jarang ditemukan, dan biasanya aren tidak tumbuh lebih dikarenakan keadaan lingkungan yang tidak baik, selebihnya aren akan bisa tumbuh dengan subur.

Aren akan tumbuh daun jika akar yang berkembang dalam polybag sudah mencapai dasar kedalaman tertentu. Kira-kira usia 1½ bulan, akan muncul daun pertama. Daun pertama ini berupa daun yang masih kuncup, setelah itu akan terbentuk daun kedua di usia 3 bulan. Daun pada usia ini berbentuk seperti kipas dan belum memiliki batang tetap. Setelah berusia lima atau enam bulan, baru akan muncul daun tiga dan sudah memiliki batang.

Usia siap tanam untuk tanaman aren berkisar antara 1 atau 1½ tahun, dengan tinggi tanaman sekitar 30 cm. Aren sudah memiliki batang tetap, dan pada daunnya juga sudah terbentuk lidi. Pada usia tersebut biasanya aren sudah siap untuk ditanam di lokasi tanam. Sedangkan waktu yang diperlukan tanaman aren untuk bisa tumbuh besar dan berproduksi berkisar kurang lebih 10 tahun dengan kondisi lingkungan dan cuaca yang baik serta didukung oleh perawatan yang baik pula.

Salam perjuangan demi kemakmuran rakyat….!!!!!

Selasa, 07 Juni 2011

Joisman Tanduru_YPR : Implementasi Tata Ruang Kota Palu dinilai Tidak Konsisten

Senin, 06 Juni 2011


IMPLEMENTASI TATA RUANG KOTA PALU DINILAI TIDAK KOSISTEN

PALU- Implementasi Tata Ruang Kota Palu dinilai tidak konsisten. Hal ini dikatakan koord. Deputi Perencanaa dan Tata Ruang Yayasan Pendidikan Rakyat Sulteng, Joisman Tanduru, kepada media ini pada siaran persnya kamis(2/6).

Menurutnya, ruang-ruang Publik semakin tidak menentu sehingga berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat miskin. Selain itu, penetapan dan pengakuan terhadap wilayah kelolah rakyat tidak mendapat perhatian serius oleh pemerintah,

seperti perti pengelolaan Teluk Palu yang cenderung memberika peluang pada pembangunan usaha-usaha skala besar, hingga pemberian izin reklamasi pantai.


Mestinya kata dia, kalau pemerintah konsisten dengan pengembangan rumput laut di wilayah pesisir teluk palu, jangan ada izin lagi bagi pertambangan galian C diwilayah Palu Barat.

“kalau  kita jalan ke Donggala, kita akan menemukan banyak banyak sekali galian C. dan semuanya melakukan reklamasi untuk pembangunan dermaga pengankut” katanya.

Menurutnya, pemerintah harus mengevaluasi kembali mengimplementasi dari rencana Tata Ruang Kota Palu sebelumnya,  serta mensosialisasikannya pada masyarakat, sebab hingga saat ini masyarakat belum mengetahuibagaimana rencana implementasi  Rencana Detil Tata Ruang (RDTL) Kota Palu sebelumnya.

Ketidak konsistenannya juga terjadi diwilayah DAS Kota Palu, dengan adanya pembangunan rumah susun dan bangunan permanen lainnya. Menurut Peraturan Daerah (Perda) nomor 17 tahun 2002 tentang garis sepadanan pantai dan sungai Kota Palu wilayah itu adalah kawasan jalur hijau antara 50-100 meter  dari wilayah DAS.

Sasaran umum untuk kepentingan ekonomi masyarakat juga masih banyak tak berjalan sebagaimana mestinya. Pembangunan Pasar Petobo misalnnya. Hingga saat ini tidak banyak di tempati masyarakat. Hal ini juga terjadi di pasar modern Tavanjuka. Para pedagang masih enggan menempati pasar tersebut.

Pihknya juga khawatir, atas implementasi berbagai program yang coba di wacanakan pemkot saat ini, seperti program Green and Clean dan slogan Kota Palu City For All, jika kondisi Tata Ruang saat ini tidak di evaluasi dan di benahi. (SAHRIL)

Sumber : Media Alkhairaat

Blog Oyi Lindu

My Great Web page