Pengikut

Jumat, 07 Januari 2011

NasdeM di Sulteng

NASDEM: NEO-LIBERALISME HANYA PERKAYA SEGELINTIR ORANG

PDFCetakEmail

Selasa, 16 November 2010 00:32

PALU (15/11) - Organisasi massa, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Nasional Demokrat (Nasdem), Senin malam melakukan sosialisasi menjajaki pembentukan Nasional Demokrat di Sulawesi Tengah. Sosialisasi dihadiri Sekretaris Jenderal Nasdem Syamsul Mu'arif, Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Ferry Mursyidan Baldan dipandu Wakil Sekjen Pertanian, Kehutanan dan Kelautan M Ichsan Loulembah.

Dalam pemaparannya, Syamsul Mu'arif lebih banyak menyoroti soal perekonomian neo-liberlisme yang telah melahirkan kapitalisme, yang hanya mensejahterakan segelintir orang-orang dimana cabang-cabang produksi yang dikuasai oleh negara, kini semuanya diserahkan kepada mekanisme pasar yang dipicu desain Undang-Undang (UU) Penanaman Modal, UU Perkebunan, UU Pertambangan.

''Contoh yang paling santer sekarang ini adalah Krakatau Steel yang sesungguhnya sudah dikuasai investor asing sebelum dijual,'' kata Syamsul Mu'arif di Ballroom Palu Golden Hotel.

Menurut Syamsul MU'arif, selama 12 tahun reformasi, struktur yang justru membaik kelas menengah ke atas, tapi menengah ke bawah belum. Apa yang salah?,'' ujar Syamsul dengan nada bertanya.

Soal cadangan devisa negara saat ini, sebesar Rp90 miliar dollar AS, membuat ekonomi Indonesia tidak mengalami keguncangan ekonomi. Namun, tambah Syamsul, satu hal yang menjadi pertanyaan, mengapa kondisi rakyat Indonesia masih seperti ini. Dia mencontohkan, kenaikan APBN tiga kali lipat juga tidak dapat merubah kesejahteraan masyarakat.

Nasdem dengan tagline Restorasi, yang pertama, restorasi negara-bangsa yang berupa upaya membangun keteladanan, membangun karakter gotong royong sesuai dengan dasar negara dan membangun kepercayaan rakyat terhadap institusi negara, kedua, restorasi kehidupan rakyat yang berupa upaya membangun gerakan arus bawah, atas prakarsa rakyat, yang membawa nilai-nilai kebajikan, spritualitas kebangsaan, sosialitas sosial, kearifan buaya lokal, dan etos kerja yang produktif, ketiga, retorasi kebijakan yang berupa upaya membangun keseimbangan baru dalam tata dunia yang lebih adil, damai dan menjaga kelestarian alam semesta. (bp009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Oyi Lindu

My Great Web page